Monday, 4 April 2016

Evaluasi pembelajaran



EVALUASI PEMBELAJARAN




Tugas ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
dengan Dosen Pengampu :
Anies Rachmawati M. M.Psi

Disusun oleh :

Irwanto                          (143111305)



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2015


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya yang tiada terkira, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Evaluasi Pendidikan”
Tak lupa kami juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada segenap keluarga yang telah banyak memberikan dukungan, kasih, kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun kepada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap makalah ini terbebas dari kesalahan dan kekurangan namun, masih saja banyak kuranganya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta,   17 Desember  2015
Penyusun


DAFTAR ISI
Kata pengantar                                                                                             i
Daftar Isi                                                                                                        ii
BAB I
A.  Latar belakang                                                                                         1
B.  Rumusan masalah                                                                                    2
C.  Tujuan masalah                                                                                        2
BAB II
A.    Pengertian Pengukuran, Penilaian dan evaluasi                                     3
B.     Tujuan dan Fungsi Evaluasi                                                                   4
1.      Tujuan Evaluasi                                                                                4
2.      Fungsi Evaluasi                                                                                5
C.     Macam-Macam dan Prinsip-Prinsip Evaluasi                                         7
1.      Macam-macam Evaluasi                                                                  7
2.      Prinsip-Prinsip Evaluasi                                                                   8
BAB III
Kesimpulan                                                                                               12
Daftar Pustaka                                                                                              13



BAB I
A.    Latar Belakang
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan sub sistem yang sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Namun, dalam makalah ini hanya akan dibicarakan masalah evaluasi pembelajaran.
Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakulan. Hasil yang dimaksud adalah baiak, tidak baik, bermanfaat atau tidak bermanfaat, dll. Pentingnya diketahui hasil ini karena ia dapat menjadi salah satu patron bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Artinya apabila pembelajaran yang ia lakukan mencapai hasil yang baik, pendidiktentu dapat dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran dan demikian pula sebaliknya.
Evaluasi yang dilakukan pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Dalam makalah ini akan membicarakan tentang kosep dasar evaluasi belajar diantaranya pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat evaluasi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Pengertian  Pengukuran, Evalusai dan Penilaian?
2.      Bagaimana Tujuan dan Fungsi Evaluasi?
3.      Apa Saja Macam-Macam dan Prinsip-Prinsip Evaluasi?

C.    Tujuan Masalah
1.      Mengetahui Bagaimana Pengertian  Pengukuran, Evalusai dan Penilaian
2.      Menjelaskan Bagaimana Tujuan, Manfaat dan Fungsi Evaluasi
3.      Mengetahui Macam-Macam dan Prinsip-Prinsip Evaluasi




















BAB II

A.    Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam berbagai kegiatan sehari-hari kita jelas-jelas mengadakan pengukuran. Dari dua kalimat tersebut kita sudah menemui tiga istilah yaitiu, pengukuran, penilaian dan evaluasi. Sementara orang lebih cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga dalam memakainya tergantung dari katamana yang sedang siap diuapkan. Akan tetapi sementara orang yang lain membedakan ketiga istilah tersebut. Uraian berikut akan membantu dalam memperjelas perbedaan serta hubungan antara pengukuran, penilainan dan evaluasi.
Pengukuran yang dalam bahasa inggris dikenal dengan measurement merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukurb dalam arti memberi angka terhadap sesuatu yang disebut objek pengukuran atau objek ukur. Mengukur pada hakikatnya adalah pemasangan atau korespondensi 1-1 antara angka yang diberikan dengan fakta yang diberi angka atau diukur.
Secara konseptual angka-angka hasil pengukuran pada dasarnya adalah kontinum  yang bergerak dari suatu kutub kekutub lain yang berlawanan. Misalnya dari rendah ke tinggi yang diberi angka dari 0 sampai 100, dari negative ke positive yang juga diberi angka darin 0 sampai 100, dari dependen ke independen yang juga diberi angka dari 0 sampai 100, dan lain sebagainya, yang penting ukuran dari fakta-fakta yang hendak di ukur dari suatu objek ukur harus merupakan rentang kontinum  yang bergerak dari suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan.
Penilaian yang dalam baghasa inggris dikenal dengan istilah Assesment berati menilai sesuatu. Menilai itu sendiri berarti mengambil keputusan terhadap sesuatu yang mengacu pada ukuran tertentu, seperti menilai baik buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah, dan sebagainya.
Sedangkan evaluasi yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah evaluation adalah suatu proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai. Evaluasi juga dapat diartikan sebagai proses menilai brdasarkan criteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi. Sebagai contoh evaluasi proyerk, kriterianya adalah tujuan dari pembangunan proyek tersebut, apakah tercapai atau tidak, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak mengapa terjadi demikian dan langkah-langkah apa yang perlu dutempuh selanjutnya. Hasil dari kegiatan evaluasi adalah bersifat kualitatif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mengukur adalah mandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif, menilai adalah mengambil sesuatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, penilaian brsifat kualitatif, sedangkan evaluasi adalah meliputi kegiatan pengukuran dan penilaian.

B.     Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Evaluasi yang berarti pengungkapan dan pengukuran hasil belajar itu, pada dasarnya merupakan proses penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Namun perlu diketahui bahwa penyusunan pelaksanaan evaluasi kebanyakan cenderung bersifat kuantitatif, lantaran penggunaan simbul angka atau skor untuk menentukan kualitas keseluruhan kinerja akademik siswa dianggap sangat nisbi. Walaupun begitu, guru piawai dan professional akan berusaha mencari kiat evaluasi yang lugas, tuntas dan meliputi seluruh kemampuan ranah cipta, rasa dan karsa siswa

1.      Tujuan Evaluasi
Tujuan dari evaluasi antara lain adalah. pertama, untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam kurun waktu proses belajar tertentu. Hal ini dengan evalusai berarati guru dapat mengetahui kemajuan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar dan mengajar yang melibatkan dirinya selaku pembimbing dan membantu kegiatan belajar siswanya itu.
Kedua, untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Dengan demikian, hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai alat penetap apakah siswa siswa tersebut termasuk kategori cepat, sedang atau lambat dalam arti mutu kemampuan belajarnya.
Ketiga, untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Hal ini berarti dangan evaluasi, guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang baik pada umumnya menunjukkan tingkat usaha yang efisien, sedangkan hasil yang buruk adalah cermin dari usaha yang tidak efisien.
Keempat, untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar. Jadi, hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai gambaran realisasi pemanfaatan kecerdasan siswa.
Kelima, unuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian apabila sebuah metode yang digunakan guru tidak mendorong munculnya prestasi siswa yang memuaskan, guru amat dianjurkan mengganti metode tersebut atau mengkombinasikannya dengan metode yang lain.
Selain itu berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau proses kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Oleh karena itu maka evaluasi belajar seyogyanya dilaukan secara terus-menerus dengan berbagai cara, bukan hanya pada saat-saat ulangan terjadwal atau ulangan-ulangan belaka.

2.      Fungsi Evaluasi
Secara lebih rinci, fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi, yaitu:
1.      Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi yang diperoleh itu selanjutnya dapat digunakan unuk memperbaiki cara belajar siswa (fungsi formatif) dan atau untuk mengsi rapor atau Surat Tanda Tamat Belajar, yang berarti pula untuk menentukan kenaikan kelas atau lulus-tidaknya seorang siswa dan suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif).
2.      Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan  satu sama lain. Komponen komponen dimaksud antara lain adalah tujuan,  materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan belajar-mengajar, alat dan sumber pelajaran, dan prosedur serta alat evaluasi.
3.      Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK). Hasil-hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat dijadikan sumber informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya seperti antara lain:
-          Untuk membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kekurangan atau kemampuan siswa.
-          Untuk mengetahui dalam hal-hal apa seseorang atau sekelompok siswa mememerlukan pelayana remedial.
-          Sebagai dasar dalam menangafli kasus-kasus tertentu di antara siswa.
-          Sehagai acuan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan siswa dalam rangka bimbingan karier.
4.      Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Seperti telah dikemukakan di muka, hampir setiap saat guru melaksanaka kegiatan evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan bealajar siswa dan menilai program pengajaran, yang berarti pula menilai isi atau materi pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum. Seorang guru yang dinamis tidak akan begitu saja mengikuti apa yang tertera di dalam kurikulum, ia akan selalu berusaha untuk menentukan dan memilih materi materi mana yang sesuai dengan kondisi siswa dan situasi lingkungan serta perkembangan masyarakat pada masa itu. Materi kurikulum yang dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ditinggalkannya dan diganti dengan materi yang diangap sesuai. Benar apa yang dikatakan oleh para pakar kurikulum bahwa pada hakikatnya kurikulum sekolah ditentukan oleh guru.

C.    Macam-Macam dan Prinsip-Prinsip Evaluasi
1.      Macam-macam Evaluasi
Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan, oleh karena itu macamnya pun banyak, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
a.      Pre test dan post test
Kegiatan pre test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya, ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung secara singkat dan tidak memerlukan instrument tertulis.
Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada tiap ahir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf pengetahuan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkatdan cukup dengan menggunakan instrument sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas.
b.      Evaluasi prasyarat
Evaluasi ini sangat mirip dengan pre test.  Tujuannya adalah untuk mengidenttifikasi penguasaan siswa akan materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.
c.       Evalusai diagnostic
Evaluasi ini dilakukan setelah penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. Instrument valuasu jenis ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.


d.      Evaluasi formaif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan uang dilakukan pada setiap ahir penyajian tiap suatu pelajaran atau modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis  kesulitan belajar siswa. Hasil diagnosis kesulitan tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan rekayasa pengajaran remedial.
e.       Evaluasi sumatif
Jenis evaluasi sumatif kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada ahir vperiode pelaksanaan pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap ahir semester atau ahir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan sebagai bahan laporan resmi mengenai kinerja siswa dan bahan bantu naik atautidaknya siswa kekelas yang lebih tinggi.
f.        UAN
UAN (ujian ahir nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatuf dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Namun, UAN yang mulai diberlakukan pada tahun 2002 itu dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggipada suatu jenjang pendidikan tertentu yakni jenjang SD/Mi, SMP/MTs, dan seterusnya.

2.      Prinsip-prinsip Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses, yakni proses menentukan sampai berapa jauh kemampuan yang dapat dicapai oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan tersebut sebelumnya sudah ditetapkan secara operational. Selanjutnya juga ditetapkan patokan pengukuran hingga dapat diperoleh penilaian (value judgement), Karena itu dalam evaluasi diperlukan prinsip-prinsip sebagai petunjuk agar dalam pelaksanaan evaluasi dapat lebih efektif. Prinsip-prinsip itu antara lain:
a.      Kepastian dan kejelasan.
Dalam proses evaluasi maka kepastian dan kejelasan yang akan dievaluasi menduduki urutan pertama. Evaluasi akan dapat dilaksanakan apabila tujuan evaluasi tidak dirumuskan dulu secara jelas da¬lam. definisi yang operational. Bila kita ingin mengevaaluasi kemajuan belajar siswa maka pertama-tama kita identifikasi dan kita definisikan tujuan-tujuan instruksional pengajaran dan barulah kita kembangkan alat evaluasinya. Dengan demikian efektifitas alat evaluasi tergantung pada deskripsi yang jelas apa yang akan kita evaluasi. Pada umumnya alat evaluasi dalam pendidikan terutama pengajaran berupa test. Test ini mencerminkan karakteristik aspek yang akan diukur. Kalau kita akan mengevaluasi tingkat intelegensi siswa, maka komponen-komponen intelegensi itu harus dirumuskan dengan jelas dan kemampuan belajar yang dicapai dirumuskan dengan tepat selanjutnya dikembangkan test sebagai alat evaluasi. Dengan demikian keberhasilan evaluasi lebih banyak ditentukan kepada kemampuan guru (evaluator) dalam merumuskan/mendefinisikan dengan jelas aspek-aspek individual ke dalam proses pendidikan.
b.      Teknik evaluasi
Teknik evaluasi yang dipilih sesuai dengan tujuan evaluasi. Hendaklah diingat bahwa tidak ada teknik evaluasi yang cocok untuk semua keperluan dalam pendidikanl Tiap-tiap tujuan (pendidikan) yang ingin dicapai dikembangkan tekmk evaluasi tersendiri yang cocok dengan tujuan tersebut. Kecocokan antara tujuan evaluasi dan teknik yang digunakan perlu dijadikan pertimbangan utama.
c.       Komprehensif
Evaluasi yang komprehensif memerlukan tehnik bervariasi. Tidak adalah teknik evaluasi tunggal yang mampu mengukur tingkat kemampuan siswa dalam belajar, meskipun hanya dalam satu pertemuan jam pelajaran. Sebab dalam kenyataannya tiap-tiap teknik evaluasi mempunyai keterbatasan-keterbatasan tersendiri. Test obyektif misalnya akan memberikan bukti obyektif tentang tingkat kemampuan siswa. Tetapi hanya memberikan informasi sedikit dari siswa tentang apakah ia benar-benar mengerti tentang materi tersee. but, apakah sudah dapat mengembangkan ketrampilan berfikirnya, apakah akan dapat mengubah mengembangkan sikapnya apabila menghadapi situasi yang nyata dan sebagainya. Lebih-lebih pada test subyektif yang penilaiannya lebih banyak tergantung pada subyektivitas evaluatornya.
Atas dasar prinsip inilah maka seyogyanya dalam proses belajar-mengajar, untuk mengukur kemampuan belajar siswa digunakan teknik evaluasi yang bervariasi. Bob Houston seorang ahli evaluasi di Amerika Serikat (Texas) menyarankan untuk mendapatkan hasil yang lebih I obyektif dalam evaluasi, maka variasi teknik tidak hanya dikembangkan dalam bentuk pengukuran kuantitas saja. Evaluasi harus didasarkan pula data kualitatif siswa yang diperoleh dari observasi guru, Kepala Sekolah, catatan catatan harian dan sebagainya.
d.      Kesadaran adanya kesalahan pengukuran
Evaluator harus menyadari keterbatasan dan kelemahan dalam teknik evaluasi yang digunakan. Atas dasar kesadaran ini, maka dituntut untuk lebih hati-hati dalam kebijakan-kebijakan yang diambil setelah melaksanakan evaluasi. Evaluator menyadari bahwa dalam pengukuran yang dilaksanakan, hanya mengukur sebaglan (sampel) saja dari suatu kompleksitas yang seharusnya diukur, lagi pula pengukuran dilakukan hanya pada saat tertentu saja. Maka dapat terjadi salah satu aspek yang sifatnya menonjol yang dimi liki siswa tidak termasuk dalam sampel pe¬ngukuran. Inilah yang disebut sampling error dalam evaluasi.
Sumber kesalahan (error) yang lain terletak pada alat/instrument yang diguriakan dalam proses evaluasi. Penyusunan alat evaluasi tidak mudah, lebih-Iebih bila aspek yang diukur sifatnya komplek. Dalam skoring sebagai data kuantitatif yang diharapkan dapat mencerminkan objektivitas, tidak luput dari “error of measurement”. Test obyektif tidak luput dari guessing, main terka, untung-untungan, sedangtest essai subyektivitas penilai masuk di dalamnya. Karena itu dalam laporan hasil evaluasi, evaluator perlu melaporkan adanya kesalahan pengukuran ini. Pengukuran dengan test, kesalahan pengukuran dapat ditunjukkan dengan koefisien kesalahan pengukuran.


e.       Evaluasi adalah alat, bukan tujuan
Evaluator menyadari sepenuhnya bahwa tiap-tiap teknik evaluasi digunakan sesuai dengan tujuan evaluasi. Hasil evaluasi yang diperoleh tanpa tujuan tertentu akan membuang waktu dan uang, bahkan merugikan anak didik. Maka dari itu yang perlu dirumuskan lebih dahulu ialah tujuan evaluasi, baru dari tujuan ini dikembangkan teknik yang akan digunakan dan selanjutnya disusun test sebagai alat evaluasi. Jangan sampai terbalik, sebab tanpa diketahui tujuan evaluasi data-yang diperoleh akan sia-sia. Atas dasar pengertian tersebut di atas maka kebijakan-kebijakan pendidikan yang akan diambil dirumuskan dulu dengan jelas sebelumnya dipilih prosedur evaluasi yang digunakan dengan demikian.





















BAB III
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mengukur adalah mandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif, menilai adalah mengambil sesuatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, penilaian brsifat kualitatif, sedangkan evaluasi adalah meliputi kegiatan pengukuran dan penilaian.
Kemudian tujuan fungsi dari evaluasi secara umum adalah untuk mengukur, menilai dan mengetahui tingkat kemampuan siswa atau hasil prestasi dari siswa dari kegiatan belajar mengajar yang telah dilalui.
Dalam kegiatan evaluasi terdapat beberapa macam cara untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran antara lain, pre test dan post test, evaluasi prasyarat, evaluasi diagnostic, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan UAN.
Sedangkan prinsip dari evaluasi antara lain, Kepastian dan kejelasan, Teknik evaluasi, Komprehensif, Kesadaran adanya kesalahan pengukuran, dan Evaluasi adalah alat bukan tujuan.















Daftar Pustaka

Arikunti, Suharsimi, 2005, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara
Mulyono, puji dkk, 2000, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PPs UNJ
Syah, Muhibbin, 2006, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Wakhinuddi, 2010, “Prinsip-prinsip Evaluasi dalam Pembelajaran”, (online), (https://wakhinuddin.wordpress.com/2010/01/13/prinsip-prinsip-evaluasi-dalam-pembelajaran/), diakses pada tgl 17 Desember 2015
………, 2014, Fungsi Evaluasi dalam Proses Pembelajaran”, (online), (http://sbrrhapsody.blogspot.co.id/2012/04/fungsi-evaluasi-dalam-proses-belajar.html), diakses pada tgl 17 Desember 2015 



No comments:

Post a Comment

MAKALAH HADIS TARBAWI ASPEK KEJIWAAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

MAKALAH HADIS TARBAWI ASPEK KEJIWAAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Dosen Pengampu :                         Muchlis Anshori, S. ...