Saturday, 22 November 2014

manajemen pendidikan islam

MANAJEMEN PENDIDIKAN SLAM


BAB I
A.    Latar belakang

            Akhir-akhir ini, manajemen sebagai ilmu begitu popular sehingga banyak kajian yang difokuskan pada manjemen baik berupa pelatihan, seminar, kuliah, maupun pembukaan program studi manajemen meliputi manajemen ekonomi, manajemen sumberdaya manusia, manajemen pendidikan, dan sebagainya.Dalam perkembangan selanjutnya, manajemen telah di implementasikan dalam berbagai persoalan yang bersifat batiniyah, seperti manajemen qalbu.
Awalmulanya, tema manajemen hanya popular dalam dunia perusahaan atau bisnis. Kemudian tema ini digunakan dalam profesi lainnya, termasuk oleh pendidikan dengan beberapa modifikasi dan spesifikasi tertentu lantaran terdapat perbedaan objek.Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur.Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik.Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan (Didin dan Hendri, 2003:1).Mulai dari urusan terkecil seperti mengatur urusan Rumah Tangga sampai dengan urusan terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara semua itu diperlukan pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif.
Pendidikan Agama Islam dengan berbagai jalur, jenjang, dan bentuk yang ada seperti pada jalur pendidikan formal ada jenjang pendidikan dasar yang berbentuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), jenjang pendidikan menengah ada yang berbentuk Madrasah Alyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan pada jenjang pendidikan tinggi terdapat begitu banyak Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dengan berbagai bentuknya ada yang berbentuk Akademi, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas. Pada jalur pendidikan non formal seperti Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA), Majelis Ta’lim, Pesantren dan Madrasah Diniyah.Jalur Pendidikan Informal seperti pendidikan yang diselenggarakan di dalam kelurarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Kesemuanya itu perlu pengelolaan atau manajemen yang sebaik-baiknya, sebab jika tidak bukan hanya gambaran negatif tentang pendidikan Islam yang ada pada masyarakat akan tetap melekat dan sulit dihilangkan bahkan mungkin Pendidikan Islam yang hak itu akan hancur oleh kebathilan yang dikelola dan tersusun rapi yang berada di sekelilingnya, sebagaimana dikemukakan Ali bin Abi Thalib :”kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dihancurkan oleh kebathilan yang tersusun rapi.

B.        RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana Pengertian Dan Definisi Managemen Menurut Para Ahli ?
B.     Apa Saja Prinsip – Prinsip Dalam Managemen ?
C.     Apa Saja Aspek Dalam Managemen ?
D.    Apa Saja fungsi Dalam Managemen ?

C.      TUJUAN MASALAH
A.  Mengetahui Pengertian dan Definisi Managemen
B.   Mengetahui Prinsip – Prinsip
C.   Mengetahui Aspek Dalam Managemen
D.   Mengetahui Fungsi Dalam Managemen























BAB II

A.    PENGERTIAN DAN DEFINISI MANAGEMEN

Secara bahasa manajemen berasal dari bahasa inggris “to manage” yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Sedangkan menurut istilah menajemen  adalah proses pengkoordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien dan efektiv dengan dan melalui orang lain. Menurut Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen adalah ilmu dan seni yang mngatur proses pemafaatan sumber daya manusia secara efektif yang didukung oleh sumber-sumber  lain dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, dalam manajemen terdapat dua sistem yaitu, sistem organisasi dan system administrasi.
Ramayulis (2008: 362) menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) seperti firman Alla  yang terdapat dalam surat As-Sajdah ayat 5:

Artnya:
            “Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”. (Q.S. As-Sajdah: 5)
            Dari ayat di atas diketahui bahwa Allah SWT.merupakan pengatur alam.Akan tetapi sebagai khalifah di bumi ini, manusia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagai mana Allah SWT.mengatur alam raya ini.
Manajemen pendidikan islam sebagaimana di nyatakan Ramayulis (2008: 260) adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (umat islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak yang dilakukan melalui kerja sama dengan orang lain secara efektif, efisien dan produktif untuk mencapai kebahagiaan baik di Dunia maupun di Ahirat.


Pengertian manajemen menurut beberapa ahli:
1.      Mary Parker Follet, Manajemen adalah seni , karena untuk melakukan pekerjaan melalui orang lain di butuhkan ketrampilan khusus.
2.      Horold Koontz dan Cyril O’Donnel, manajemen adalah usaha untuk mencapai tujun tertentu melalui kegiatan orang lain.
3.      G. R. Terry, manajemen merupakan proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan SDM dan sumber daya lainnya.
4.      James A. F. Stoner, manajemen sebagai proses perencanaan, pengoordinasian, dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah perencanaan, pengoorganisasian, dan pengendalian upaya organisasi dengan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B.     PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
            Dalam manajemen terdapat prinsip-prinsip yang merupakan pedoman umum atau pegangan utama pelaksanaan aktivitas manajerial, yang menentukan kesuksesan pengelolaan organisasi.Roda organisasi atau perushaan di pacu dngan melaksanakan berbagai prinsip pada prinsip-prinsip yang umum dalam manajemen. Prinsip-prinsip tersebut di antaranya:
1.      Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi dan Efektivitas merupakan bagian dari merupakan bagian dari prinsip-prinsip manajemen atau administrasi. Titik tolak pelaksanaan manajemen dalam organisai semaksimal mungkin meenfaatkan semua sumber, te naga, dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Agar prinsip efisien terlaksana, semua objek organisasi harus dikelola dengan baik sehingga penerapan prinsip efesiensi benar- benar relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Hubungan kerja yang fungsional dan berjalan dengan baik akan mempermudah pelaksanaan efisiensi yang menjadi prinsip manajemen.
2.      Prinsip Pengelolaan
Manajer yang baik selalu bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang fungsional, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol.Dengan demikian, target yang di tuju dengan mudah dapat dicapai dengan baik.
3.      Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan organiasi, baik secara internal maupun eksternal. Dengan tanggung jawab manajer tersebut, pengutamaan tugas pengelolaan bukan semata-mata berkaitan dengan manajerial internal, karena manajerial internal sangat berkepentingan dan memiliki hubungan fungsional dengan manajerial eksternal, sebagaimana bagian produksi bekerja sama dengan bagian promosi, dan bagian promosi berhubungan langsung dengan masyarakat.
4.      Prinsip Kepemimpinan Yang Efektiv
Seorang pemimpin harus memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, artinya tegas, lugas, tuntas, dan berkualitas.Ia wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua bawahannya, cerdas merealisasikan human relationship.Pemimpi yang baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan bawahan, tapi mengingatkan dan menyarankan.Demikian pula, bawahan yang baik tidk pernah menggugat dan gusar kepada atasan, tetapi meluruskan dan menyadarkan sepanjang masih dalam konteks profesionalitas yang ada diatas aturan yang disepakati.
5.      Prinsip Kerja Sama
Prinsip kerja sama didasarkan pada pengorganisasian dalam manajemen. Semua tugas dan kewajiban manajer tidak di borong oleh satu orang, tetepi dikerjakan menurut keahlian dan tugasnya masing-masing, sehingga beban kerjanya tidak menumpuk di satu tempat, sedangkan di tempat lain tidak ada yang harus dikerjakan. pembgian, tugas, wewenang, dan tanggung jawab seharusnya dipolarisasi berdasarkan prinsip profesionalitas sehingga kerja sama yang dibangun tidak berbelit-belit. Prinsip kerja sama merupakan salah satu fungsi organisasi terutama dalam penyusunan dan penempatan personal, pekerjaan-pekerjaan,dan pikiran- pikiran dalam struktur tersebut.




Prinsip-prisip manajemen menurut Hery Fayol yaitu:
a.       Division of Work (asas pembagian kerja)
Asas pembagian kerja merupakan prinsip yang sangat penting dalam manajemen. Pentingnyapenerapan prinsip pembagian kerja adalah dengan alas an berikut:
-          Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.
-          Setiap lapangan kerja membutuhkan tenaga ahli yang berbeda-beda.
-          Setiap pekerja memiliki pengalaman kerja yang berbeda.
-          Mentalitas  pekerja yang berbeda.
-          Penggunaan waktu yang berbeda.
-          Latar belakang kehidupan, social, ekonomi, kebudayaan yang
     berbeda.
-          Otak dan tingkat pendidikan yang berbeda.
b.      Authority and Responibility (asas wewenang dan tanggunng jawab)
Prinsip proporsionalitas wewenang dan tanggung jawab berkaitan dengan prestasi dan kemampuan para pekerja.Dalam organisasi ataupun perusahaan, jabatan structural berkaitan langsung dengan wewenang dan tanggung jawabnya.Pembagian wewenang dan tanggung jawab harus di tetepkan secara proporsional agar pelaksanaan kegiatan organisasi atau perusahaan tidak tumpang tindih atau bahkan terkesan amburadul.
c.       Discipline(asas disiplin)
Disiplin berakar pada prinsip proporsionalitas antara wewenang dan tanggung jawab yang di pikul oleh seluruh anggota organisasi.Semua pegawai, baik bawahan maupun atasan wajib mematuhi peraturan organisasi yang telah disepakati.Dengan mematuhinya, baik atasan maupun bawahan berarti bekarja dengan disiplin yang optimal.
d.      Unity of Command (asas kesatuan perintah)
Kessatuan perintah artinya perintah berada di tingkat pimpinan tertinggi pada bawahanya. Jika bawahanya sebagai pimpinan, ia pun berwenang menmberi perintah kepada bawahanya untuk menindak lanjuti perintah atasanya.
e.       Unity of Direction (asas kesatuan arah)
Kesatuan arah dan tujuan , meskipun organisasi selalu terdiri atas berbagai bidang, wewenang dan tanggung jawab seluruh pelaksanaan kegiatan di arahkan pada satu tujuan organisasi.

f.       Subordination of Idividual into General Interest (asas kepentingan umum di atas kepentingan pribadi)
Prinsip ini berkaitan dengan kaidah kemaslahatan umum yang lebih di utamakan dari pada kemaslahatan pribadi.
g.      Remuneration of Personnel (asas pembagian gaji yang wajar)
Prinsip ini berkaitan dengan dengan keadilan yang kaidahnya adalah al-ujrah biqadr al-masyaqah, upah di ukur oleh tingkat ksulitan pekerjaanya.Jabatan dan tanggung jawab yang besar harus di dukung dengan upah yang seimbang dengan beban yang dipikulnya.
h.      Centralization (asas pemusatan wewenang)
Prinsip ini berpandangan bahwa setiap organisasi senantiasa memiliki pusat kekuasaan dan wewenang  intruksional. Kemudian pusat membagikan kekuasaanya ke daerah, cabang, sampai tingkat unit atau ranting.
i.        Scalar of Chain (asas hierarki atau asas tantai berkala)
Prinsip penyaluran perintah dan tanggung jawab bersifat hierarkis, artinya sesuai dengan kapasitas dan wewenangnya.
j.        Order (asas keteraturan)
Asas ketertiban atau keteraturan berkaitan dengan norma yang berlaku dalam organisasi atau perusahaan. Ketertiban dapat bersifat matrial perusahaan ataupun ketertiban dalam arti social.
k.      Equity (asas keadilan/persamaan)
Prinsip persamaan bukan berarti sama rata dan sama rasa karena dalam organisasi terdapat pangkat dan jabatan yang berbeda, sebagaimana jenis pekerjaan yang berbeda, serta wewenang dan tanggung jwab yang berbeda. Oleh karena itu prinsip persamaan atau keadilan dapat di kuantifikasikan.
l.        Initiative (asas inisiatif)
Inisiatif dalam organisasi tidak berarti bebas sekehendak para karyawan.Manajer harus memberikan dorongan kepada seluruh bawahanya untuk berinisiatif sendiri mengembangkan kinerjanya, tetapi harus tetap searah dengan visi dan misi perusahaan.Inisiativ dapat berarti kreatif, konstruktif, dan inovatif.
m.    Esprit de Corp (asas kesatuan)
Prinsip ini bertitik tolak dari kesatuan visi dan misi yang di rencanangkan oleh organisasi atau perusahaan.Semua kompenen organisasi merupakan sistim yang terpadu. Seluruh karyawan bagaikan jaring laba-laba yang bersatu sebagai team work yang solid memperjuangkan tujuan perusahaan.
n.      Stability of Trun-Over of Personnel (asas kestabilan jabatan karyawan)
Prinsip ini berkaitan dengan kesinambungan kinerja organisasi. Manajemen yang baik di lasanakan oleh sebuah organisasi yang tidak akan sering mengganti pejabatnya. Hal ini karena dengan seiring mengganti pejabat perusahaan, pelakanaan program akan kembali ke nol. meskipun ada yang dapat melanjutkanya, pergantian pejabat akan diikuti pergantian kebijakan dan pergantian arah/tujuan pekarjaan yang dilaksanakan.

C.    ASPEK MANAJEMEN
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang  cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan. Baik menyangkut masalah Sumber Daya Manusia (SDM) maupun menyangkut perusahaan secara keseluruhan haruslah disusun dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen.
Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan dengan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya sangat erat. Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka jangan diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai.Untuk keperluan studi kelayakan bisnis yang berlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanan, dan pengawasan diterapkan secara benar.

D.    FUNGSI MANAJEMEN

1.   Perencanaan  (planning)
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang dilakukan, kapan dan bagaimana melakukannya serta dengan cara apa hal tersebut dilakukan. Allah telah memberikan arahan kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain sbuah rencana apa yang akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18:

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk haari esuk (ahirat), dan bertakwalah kepaada Allah.Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. AL-Hasyr: 18)

2.   Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-nit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.

3.   Pelaksanaan (actuating)
Menggerakan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pemimpin atau manajer harus menggerakan bawahannya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk dan memberikan motivasi.

4.      Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.






BAB III
A.    KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen adalah perencanaan, pengoorganisasian, dan pengendalian upaya organisasi dengan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Kemudian  prinsip-prinsip dari manajemen tersebut di antaranya adalah prinsip efisien dan efektivitas, prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang efektiv, dan prinsip kerja sama.Dan fungsi manajemen itu sendiri di antaranya, fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi pengawasan.
B.     PENUTUP

Sekian makalah yang dapat kami buat, kami sangat menyadari keterbatasan kami sebagai manusia yang tentunya berpengaruh pada hasil karya kami. Oleh karena itu, apabila karya kami ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap pembaca. Semoga makalah kami ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan para pembaca dan kami juga berharap makalah ini dapat diterima sebagai pemenuhan nilai tugas dan pembelajaran. Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya.

No comments:

Post a Comment

MAKALAH HADIS TARBAWI ASPEK KEJIWAAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

MAKALAH HADIS TARBAWI ASPEK KEJIWAAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Dosen Pengampu :                         Muchlis Anshori, S. ...